Skip to main content

BERPIKIR POSITIF

1.     Konsep Berfikir Positif
Berpikir positif adalah berpikir terhadap sesuatu tanpa melihat sisi negatifnya. Berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan. Individu yang bersikap positif (positif thinking) bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Sikap individu yang positif, setidak-tidaknya sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berpikir positif (positive thinking) melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran seseorang. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, suka cita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa dirinya mampu.
2.      Tiga komponen dimensi berpikir positif
1)      Muatan Pikiran;
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif  atau muatan yang positif yang memiliki kriteria: benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), baik ( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
2)      Penggunaan Pikiran;
Isi muatan yang positif tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan.
3)      Pengawasan Pikiran;
Aktivitas ini mencakup usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran bekerja.

      3.      Pilar Konsep Berfikir positif
1)      Harapan
Ketika mencoba berpikir positif secara umum, seseorang harus memiliki keinginan untuk menjadi positif dalam kehidupan. Keinginan disini bukan berarti keinginan adiktif, keinginan menggenggam, tapi perasaan yang jelas yang kuat atau bertujuan.
2)      Kepercayaan
Salah satu kebutuhan untuk percaya pada konsep berpikir positif itu sendiri dan kemudian jelas semakin seseorang percaya pada tujuan yang pilih dan kemungkinan mencapai hal itu, semakin mudah akan untuk mencapai hal yang sama.
3)      Penerimaan
Seseorang tidak hanya harus bersedia menerima dan memiliki apa yang dicari, tetapi juga menerima bahwa seseorang bertanggung jawab untuk keadaan sekarang hidupnya. Dasar konsep berpikir positif adalah penerimaan bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan orang-orang adalah hasil dari pikirannya / keyakinannya.
4)      Kesabaran
Ada tiga factor, pertama adalah niat, bila seseorang memiliki niat total untuk menciptakan sesuatu - yaitu seseorang sangat menginginkannya, seseorang benar-benar percaya bahwa seseorang dapat melakukannya, dan seseorang benar-benar bersedia untuk memilikinya dan seseorang memiliki kesabaran untuk itu terjadi, itu hanya tidak bisa gagal terwujud, dan biasanya dalam waktu yang sangat singkat
      4.      Manfaat Berpikir Positif
1)      Mengatasi stress
2)      Menjadi lebih sehat
3)      Percaya diri
4)      Bisa mengambil keputusan yang benar
5)      Meningkatkan focus
6)      Bisa mengatur waktu lebih baik
7)      Lebih sukses dalam hidup
8)      Memiliki banyak teman
9)      Menjadi pemberani
10)  Hidup lebih bahagia
      5.      Latihan Keterampilan Berfikir Positif
1)      Belajar untuk berpikir kritis, dimana harus mempertimbangkan adanya hal-hal yang membentuk suatu masalah dari berbagai sisi.
2)      Bersikap terbuka terhadap segenap pendapat atau masukan dari orang
lain.
3)      Memperluas wawasan dan mengasah terus kemampuan analisis terhadap permasalahan yang ada, sehingga tidak cepat menghadirkan prasangka atau penilaian buruk pada orang lain atau pada situasi yang memerlukan penilaian tepat dan benar. Biasakan melakukan kegiatan check dan recheck untuk setiap informasi yang diragukan kebenarannya.
4)      Selalu menanamkan pikiran optimis dalam benak pikiran, berusahalah untuk tidak mempersulit orang lain, namun ajari orang lain untuk dapat berpikir dengan cara-cara yang benar dalam mengambil keputusan.
5)      Bersikaplah jujur pada diri sendiri, dengan belajar dari kesalahan, mengakui adanya kekurangan serta kelebihan dalam dirinya, dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal praktis
      6.      Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif
(1)   Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.
(2)   Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.
(3)   Visualisasikan hanya apa yang diinginkan terwujud
(4)   Libatkan diri dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.
(5)   Baca dan kutipan yang inspirasional.
(6)   Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
(7)   Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.
      7.      Kiat Mengembangkan Sikap Positif
(1)   Miliki pikiran positif.
(2)   Buka selalu pikiran anda dengan selalu  open minded atau siap menerima gagasan-gagasan baru
(3)   Milikilah kebiasaan bertindak dengan mengambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada diri
(4)   Cari tahu informasi apapun yang bisa anda dapatkan dari apapun yang sedang anda kerjakan atau hadapi.
(5)   Berdiskusilah.
(6)   Lihat kemungkin-kemungkinannya. David J Schwartz dalam bukunya The Magic Of Thinking Big menganjurkan untuk selalu melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dari segala sesuatu. Bukannya apa yang ada sekarang, tapi peluang positifnya di masa depan.
(7)   Jaga kesehatan fisik karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuatdan sikap yang positif.
(8)   Perbanyak tersenyum.
      8.      Cara Membangun Sikap Berpikir Positif
(1)   Bisa memilih bersikap Optimis.
(2)   Bisa memilih menerima segalanya apa adanya.
Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present = hadiah”. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah sebaik – sebaiknya.
(3)   Bisa memilih cepat pulih
(4)   Bisa memilih cerita.
Mulailah dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata – kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang – orang (serta hal – hal) yang positif akan tertarik kepadamu.
(5)   Bisa memilih bersikap antusias.
Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh semangat. Semakin bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingpun merasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…. . !”
(6)   Bisa memilih lebih peka.
Bila lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak.
(7)   Bisa memilih humor.
(8)   Bisa memilih sportif.
Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalahkan orang lain atua keadaan atas kekalahan itu.
(9)   Bisa memilih rendah hati.
Rendah hati adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT
(10)  Bisa memilih bersyukur.
(11)  Bisa memilih beriman.
Orang beriman artinya bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah.
(12)  Bisa memilih berpengharapan


Sumber: Awalya. 2013. Pengembangan Pribadi Konselor. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Comments

Popular posts from this blog

A.     Konsep dasar statistik Kata statistik berasal dari bahasa Latin yaitu status yang berarti negara atau untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Pada awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat . Dalam arti sempi, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Dalam arti luas statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan/pengelompokan, penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas. Pengertian statistik menurut para ahli : -     Croxton dan Cowden, statistik adalah metode untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan, serta menginterpretasikan data yang berwujud angka-angka. -         Anderson dan Bancroft, statistik adalah ilmu dan seni perkembangan dan metode paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian, dan penginterpretasian d

Mengapa Konselor Perlu Mempelajari Komunikasi Antarpribadi ?

Seorang calon konselor perlu mempelajari komunikasi antar pribadi karena seorang konselor harus bisa memahami orang lain sebagai konselinya. Selain itu, seorang konselor juga harus menguasai komunikasi antar pribadi untuk memberikan layanan konseling. Dalam pelayanan konseling, konselor dituntut untuk mengerti masalah yang dihadapi oleh konseli dan memberikan nasihat atau solusi kepada konseli. Di sinilah keterampilan komunikasi antar pribadi dibutuhkan. Konselor memiliki beberapa tugas di sekolah, salah satunya yaitu sebagai perancang kegiatan. Konselor sekolah dapat menyukseskan kegiatan pendidikan di sekolah. Salah satu program pendidikan yang kesuksesannya dapat terdorong oleh konselor yaitu pendidikan karakter. Konselor dapat menyukseskannya dengan membuat program pelayanan baik layanan bimbingan pribadi atau bimbingan sosial. Materi layanan bimbingan pribadi antara lain kejujuran, ketekunan, tanggung jawab, keberanian, kedisiplinan, integritas, kompetensi emosional dan seterus

HELPER (penolong)

SUBVARIABEL DAN INDIKATOR HELPER Helper adalah orang yang mampu membantu orang lain baik dalam hal memahami atau mengatasi masalah orang lain. Helper  dapat terbagi menjadi tiga yaitu; helper professional, helper paraprofessional, helper non professional. Helper  Profesional Seseorang yang ahli dan terlatih dalam membantu indivdu dan telah menempuh tingkat kelulusan ektensif dalam studi tentang perilaku individu, strategi pemberian bantuan, dan memiliki pengalaman dalam pemberian bantuan kepada individu atau kelompok. Pendidikan professional memberikan suati forum interaksi interdisipliner dan pengalaman atas pengetahuan umum untuk seluruh profesi pemberi bantuan. Kemudian, perbedaan dan persamaan antara helper professional lebih bergantung pada gaya perorangan dan prakteknya dibandingkan dengan identitas professional. Helper  Paraprofesional Helper  paraprofessional diantaranya adalah asisten atau teknisi psikiater, pekerja yang menangani anak jalanan, staff day care, dan